Welcome to My Blog

Selamat datang di My little Blog. Blog ini Memberikan informasi seputar pendidikan yang mungkin akan membantu anda dalam menyelesaikan tugas anda. Semoga bermanfaat ^_^

Welcome to My Blog

Selamat datang di My little Blog. Blog ini Memberikan informasi seputar pendidikan yang mungkin akan membantu anda dalam menyelesaikan tugas anda. Semoga bermanfaat ^_^

Welcome to My Blog

Selamat datang di My little Blog. Blog ini Memberikan informasi seputar pendidikan yang mungkin akan membantu anda dalam menyelesaikan tugas anda. Semoga bermanfaat ^_^

Welcome to My Blog

Selamat datang di My little Blog. Blog ini Memberikan informasi seputar pendidikan yang mungkin akan membantu anda dalam menyelesaikan tugas anda. Semoga bermanfaat ^_^

Welcome to My Blog

Selamat datang di My little Blog. Blog ini Memberikan informasi seputar pendidikan yang mungkin akan membantu anda dalam menyelesaikan tugas anda. Semoga bermanfaat ^_^

Tuesday, 10 October 2017

Cara singkat dalam pembudidayaan jamur tiram

PEROSES PEMBUDIDAYAAN JAMUR TIRAM
(catatan singkat berdasarkan pengalaman di lapangan)

Pembudidayaan jamur tiram memiliki beberapa tahapan pengerjaan, dimana setiap tahapan tersebut merupakan bagian penting dalam proses pembudidayaan jamur tiram itu sendiri. Sebelum kita memasuki tahapan tersebut mari kota mengenal fase perkembangan dan pertumbuhan jamur tiram, dimana ada lima fase yang harus dilalui dalam pertumbuhan jamur tiram, yaitu F0, F1, F2, F3 dan F4 (F= filial atau turunan).

F0 merupakan tahapan awal dalam pembibitan jamur tiram, dimana proses ini dilakukan didalam ruangan yang steril dan bebas dari kontaminasi  jamur-jamur lain yang dapat menghambat pertumbuhan bibit jamur tiram itu sendiri, biasanya fase 0 ini dilakukan dalam laboratorium mikrobiologi dan bibit ini biasanya di peroleh dengan cara kultur jaringan yang di ambil dari bagian indukan jamur dan kemudian di inokulasi ke dalam media agar (PDA), butuh keahlian dan pengetahuan secara mendalam untuk proses pembibitan F0 ini sendiri.

F1 sendiri merupakan turunan dari F0, dimana fase 1 ini adalah penanaman bibit ke media yang diolah untuk menajadi bibit siap pakai fase pertama dengan cara menanamkan bibit agar (PDA) F0 ke media biji-bijian F1. Bibit atau F1 ini sendiri  memiliki tingkat keberhasilan 99% apabila langsung di tanamkan ke media fase ketiga atau F4 (media atau baglog steril dan sesuai SOP).

F2 atau fase kedua dari pembibitan jamur tiram ini hampir menyerupai perlakuan yang dilakukan dari F0 ke F1, media yang digunakan pun sama dengan media yang digunakan F1, hanya komposisinya saja yang berbeda dalam penanaman bibit ini. Perbedaan antara F1 dan F2 adalah tingkat kekentalan atau jumlah miselium bibit F1 dan F2 nya saja, karena pada bibit pada F1 ini ditanamkan ke media bibit F2 dengan harapan bibit mempunyai jumlah yang lebih bnyak untuk di teruskan pada F3 nantinya.

F3 ini pun hampir menyerupai F1 dan F2, dimana turunan ke 3 ini memiliki fungsi yang sama dengan F2 yaitu untuk memperbanyak jumlah bibit jamur itu sendiri, perbedaanyapun ada pada komposisi media biji-bijiannya. F3 inilah yang biasa digunakan oleh para petani untuk bibit tanam ke F4 atau baglog.

F4 atau turunan terakhir dari bibit jamur tiram yang akan menghasilkan kamur tiram di baglog, baglog ini di dominasi komposisi dari serbuk kayu yang di campur dengan dedak dan kapur atau kalsium, sehingga yang sering diproduksi oleh para petani adalah fase F4 ini atau turunan keempat ini.

Dalam catatan ini saya menuliskannya khusus pada proses pembuatan dan penanaman bibit pada f4 dari proses penanaman hingga siap panennya jamur tiram, apabila memungkinkan da nada tempat untuk belajar bagaimana proses F0 hingga ke F3 mungkin akan saya tuliskan di catatan selanjutnya.

Komposisi dari F4 atau turunan keempat ini adalah serbuk kayu, dedak, dan kapur atau kalsium. Bahan-bahan tersebut sangat mudah ditemukan di sekitar kita, sebelum kita memulai membahas tentang proses pembuatannya ada baiknya kita harus memiliki SOP (standard operational production) sehingga setiap pekerjaan memiliki standard untuk menjamin kualitas sehingga dapat menekan tingkat kerugian yang akan dialami dalam menjalani proses pembuatan media tanam.

Pembuatan baglog atau penanaman bibit pada F4 ini memiliki beberapa tahap dan tahapan-tahapan tersebut mebutuhkan proses serta kedisiplinan sehingga tingkat kegagalan dalam proses penanaman dapat di minimalisir atau di kurangi. Adapun tahapan-tahapan tersebut yaitu, di mulai dari proses pengadukan, pengisian baglog, proses sterilisasi, proses inakulisi bibit dan akhirnya pertumbuhan miselium.

Proses pengadukan ini bertujuan untuk membuat media tanam untuk bibit jamur tiram itu sendiri, pengadukan sendiri memiliki komposisi campuran antara serbuk kayu, dedak dan kapur (kalsium). Perbandingan semua komponen tersebut akan di jelaskan melalui table berikut ini :
Serbuk Gergaji (Kg)
Dedak (Kg)
Kapur (Kg)
50
7,5
1
100
15
2
150
22,5
3
200
30
4
250
37,5
5
300
45
6
Proses pengadukan akan di mulai dengan mengayak serbuk kayu, pengayakan ini bertujuan untuk memisakan bagian serbuk kayu kasar yang berpotensi dapat merobek plastic baglog ketika proses pengisian baglog nantinya. Apabila proses pengayakan sdah selesai serbuk gergaji tersebut di campur dengan dedak dan kapur sesuai perbandingan komponen yan tertera pada table di atas. Tujuan pencampuran dedak pada sebuk kayu tersebut merupakan dalah satu nutrisi bagi jamur tiram yang akan tumbuh di media tanamnya dan tujuan penccampuran kapur untuk selain untuk mengtrol kondisi ph air yang asam juga untuk membuat adonan menjadi lebih padat dan melekat dengan baik. Pengadukan ini sambil dberikan air dengan secukupnya dan aduk hingga merata diseluruh adonan media tanam. Pengisian media ke dalam plastik dengan memadatkan adonan dalam plasti kemudian ditutup menggunakan cincin khusus untuk baglog.
            
Proses selanjutnya adalah proses sterilisasi yang bertujuan agar media tanam menjadi steril dan membunuh jenis bakteri dan jamur yang dapat merusak pertumbuhan jamur tiram ketika di tanam ke dalam baglog. Proses sterilisasi ini memakan waktu kurang lebih 6-7 jam di sebuah wadah dengan cara di kukus, dan diam kan baglog yang sudah di sterilkan untuk dipersiapkan untuk proses selanjutnya yaitu inakulasi atau penanaman bibit pada baglog, dengan demikian tinggal meletakan baglog yang sudah ditanam tersebut ketempat yang gelap tapi cukup sahaya untuk memaksimalkan proses peyebaran miseliumnya.
            
Penyebaran miselium yang merata dapat di identifikasi melalui warna putih yang menyebar dari atas menuju kebawah log hingga merata yang menyerupai warna putih pada tempe, untuk mengidentifikasi log yang terkontaminasi ada beberapa cara, yang pertama terbentuknya warna hitam yang merusak miselium atau seperti bercak2 hitam, yang kedua dapat dilihat dari penyebaran warna putihnya, apabila warna putihnya menyebar dari bawah log bukan dari atas tempat penaman bibit dapat dipastikan bahwa log tersebut terkontaminasi oleh jamur lain, dan yang ketiga log yang di inakulasi tidak tumbuh miselium.
            
Pemeliharaan jamur tiram ini, di mulai saat miselium tersebut penuh dengan di buka cincin oenutup mulut log, dengan tujuan tempat tumbuhnya tubuh buah jamur atau sering kita lihat batang jamur. Cepat lambatnya pertumbuhan tubuh buah jamur ini sangat di pengaruhi oleh tingkat kelembaban lingkungan kumbung, untuk itu kumbung perlu dilakukan penyiraman 2-3 kali dalam sehari dengan tujuan untuk menjaga suhu dan kelembaban lingkungan jamur itu sendiri. Cara penyiramannya pun memerlukan perlakuan khusus seperti mengkondisikan pengembunan sesungguhnya sehingga meminimalisir kemungkinan air masuk kedalam log secara langsung yang dapat menyebabkan terhambatnya tumbuhnya tubuh jamur.

           
Kesimpulan yang dapat saya tarik selama saya bekerja mempraktekan budidaya jamur tiram ini sangat di tentukan oleh standar kerja kita, untuk memaksimalkan hasil hendaknya dalam setiap tindakan dalam membudidayakan jamur tiram wajib mengikuti SOP yang berlaku, sehingga bisa mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan yang diharapkan. 
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com